Kamis, 02 Februari 2012

Icon Blog (cockroach) ! haha

illustrationillustration

illustration
illustration
by rafi rizqullah karundian
create by potoshop
[kecoa kartun | cockroach animated | kecoa unyu | cockro`ch | funny cockroach | gambar sendiri | kecoa lucu]

Selasa, 31 Januari 2012

Cerpen (tugas Bahasa Indonesia lagi)

Laki-Laki Tua Itu


Laki-laki tua itu adalah lelaki tua yang mempunyai dua anak yang sepertinya tidak pernah memperhatikan keadaan dirinya yang mungkin sekarang lupa dengan dirinya, ia mencukupi kebutuhannya bekerja sebagai pembuat mainan anak-anak yang terbuat dari kayu.

Laki-laki tua itu dari dulu ingin sekali mengunjungi kediaman anaknya yang bungsu, yang mungkin ingin melepaskan rasa rindunya dengannya, dan dia pun memutuskan untuk pergi kesana dengan uang yang sudah ia kumpulkan selama 6 bulan dengan menaiki bis, dia duduk di barisan akhir dekat jendela sendirian dengan slayer hitam di lehernya.

Sampailah pada tujuan setelah lama menunggu dan bertanya kepada orang-orang di daerah situ, Laki-laki tua itu pun menemukan rumah anaknya itu dan bertemu dengan anak perempuan kecil dan anak itu berbicara dengan polosnya
 “Kakek pengemis ya? Maaf kek saya nggak punya uang saya belum bekerja tapi kalau saya sudah bekerja dan punya uang pasti aku beri.”
 laki-laki tua itu langsung menyautnya “Aku bukan peminta-minta nak, aku hanya orang tua yang ingin menemui anaknya”
 si anak kecil membalas “hah? Memangnya siapa anak kakek?”
 Laki-laki tua itu membalas pertanyaan anak kecil itu dengan senyuman dan berkata “Mungkin kau adalah cucuku”
“hah ? cucu kakek?” sahut anak kecil itu
Kakek itu lalu membuka tasnya dan menunjukan sebuah foto pada anak kecil itu “Inilah foto anak kakek nak”
 anak kecil itu kaget “hoh ? bukankah itu papaku saat masih muda ?”
 “benar nak” anak kecil itu langsung membukakan gerbang dan memeluk erat laki-laki tua itu
“kau memang kakekku” dengan rasa senang dan haru
“Dan kau memang cucuku” sahut laki-laki tua dengan perasaan yang sama dengan anak itu
kemudian anak itu mempersilahkan laki-laki tua itu untuk duduk di sofa yang hangat di ruang tamu, dan laki-laki tua bertanya “mana papa dan mamamu ?, apa kau sendirian di rumah ini?”
 “tidak ... aku ditemani ama pengurusku kek, kalo mama papa selalu kerja ampek pulang malem ... kadang-kadang mama papa malah nggak pulang sampek besok” jawaban anak kecil itu dengan lugu
 “lalu dimana pengurusmu?”tanya kakek
 “dia lagi keluar sebentar kek”jawab anak kecil itu  dan bertanya “tapi kenapa yah ... papa kok setiap aku tanya soal kakek tidak mau menjawab dan biasanya langsung mengalihkan pembicaraan?”
kemudian hati laki-laki tua langsung merasakan perasaan yang sangat tajam yang menekan hati, tapi laki-laki tua itu menjawab sambil tersenyum “mungkin papamu sedang banyak pikiran ... atau mungkin dia terlalu sibuk untuk membicarakan tentangku nak ...”, kemudian anak kecil itu menerima apa kata-kata kakeknya atau laki-laki tua itu, mungkin dipikirannya itu memang benar, kemudian anak kecil itu mengajak laki-laki tua itu menelusuri rumahnya dengan menggandeng tangan laki-laki tua itu dengan hati-hati.

Setelah menulusuri rumah anaknya, kakek itu kembali ke ruang tamu dan menyuruh anak kecil itu untuk mengambilkan satu kertas dengan bolpoin dan juga lem, setelah anak kecil itu mengambilkannya kemudian dia bertanya “untuk apakah semua ini kek?”, “ini bukan apa-apa nak ... ini hanya surat untuk papamu dan aku akan pulang nak ... ”sahutan kakek dengan senyuman
“hah ? kenapa sudah ingin pulang kek? Aku kan masih ingin berlama-lama denganmu” jawab anak kecil itu dengan perasaan sedih
 “tenang saja nak ... aku pasti akan mengunjungimu lain waktu lagi tapi aku sekarang harus bekerja membuat mainan” jawab kakek tetap dengan senyumannya dan menyerahkan surat itu kepada anak kecil itu dan menyuruh anak kecil itu untuk menyampaikan pada papanya, dengan hati senang bercampur dengan kesedihan, laki-laki tua itu akhirnya meninggalkan rumah anaknya dan memberikan anak kecil itu sebuah mainan kayu buatannya anak kecil itu pun mengucapkan selamat tinggal dengan tangisan haru
Setelah malam hari anak dari laki-laki tua itu pulang dari kantornya dan anak kecil itu langsung memberikan surat itu kepadanya tanpa mengatakan apapun dan tanpa basa-basi dia langsung membuka surat itu dan membacanya
  “ Hai anakku, maaf aku tidak bisa bertemu denganmu, karena kau mungkin akan pulang malam atau mungkin hari esok, karenaku masih harus bekerja untuk menghidupi diriku sendiri tapi tadi pagi aku sangat senang karena telah bertemu dengan anakmu yang juga cucuku, mungkin kau banyak pekerjaan karena tidak pernah mengunjungiku tapi aku selalu memikirkanmu dan selama aku belum pikun, aku akan selalu mengingatmu, dan permintaanku padamu  bukanlah uang tapi permintaanku hanyalah berilah waktu pada anakmu dan sayangilah anakmu sebagaimana aku menyayangimu” dan ditempeli foto dia waktu masih kecil
Lalu anak laki-laki tua itu langsung tertegun hatinya, dan esoknya dia menemui kakek itu dan meminta maaf atas segalanya dan laki-laki tua itu kini sering dikunjungi oleh anaknya beserta cucunya.





                                Create by : RAFI RIZQULLAH K











Sabtu, 28 Januari 2012

Kehidupan Desa

Suatu hari seorang ayah dari keluarga  sangat kaya membawa anaknya ke desa untuk menunjukkan kepadanya kehidupan orang-orang miskin. Mereka tinggal  beberapa hari di rumah seorang petani miskin. Sekembalinya dari desa, sang ayah bertanya kepada anaknya,” bagaimana menurutmu perjalanan kita ini?”


“Hebat, Ayah,” kata anaknya.



“Apakah kau melihat bagaimana orang-orang miskin itu hidup?”



“Ya.”



“Lalu, pelajaran apa yang dapat kau ambil dari perjalanan itu?” tanya ayahnya dengan bangga.



“Aku baru sadar, bahwa kita punya dua anjing sedang mereka punya empat. Kita punya kolam renang  luasnya sampai setengah kebun, sedang mereka punya sungai yang tak memiliki ujung.  Kita mengimpor lentera untuk kebun kita, mereka punya bintang-bintang di malam hari. Teras kita sampai halaman depan, sedang mereka seluruh horizon. Kita punya tanah tempat tinggal kecil, mereka punya halaman sejauh mata memandang. Kita punya pembantu-pembantu yang melayani kita, sedang mereka memberikan pelayanan kepada orang lain. Kita membeli makanan kita, mereka memetik sendiri makanan mereka. Kita memiliki pagar mengelilingi dan melindungi kekayaan kita, mereka punya teman yang melindungi mereka.



Sampai di sini, sang ayah tak bisa berkata apa-apa. Kemudian anaknya menambahkan,” Ayah, terima kasih, engkau telah menunjukkan betapa miskinnya kita.”



****  
  Kita sering kali lupa pada segala yang kita miliki dan memusatkan perhatian hanya pada apa-apa yang tidak kita miliki.Benda-benda yang tidak bernilai di mata kita bisa jadi merupakan barang berharga di mata orang lain. Semua itu tergantung pada perspektif seseorang. Bayangkan apa yang terjadi bila kita semua mensyukuri karunia yang telah kita peroleh daripada gelisah karena menghendaki lebih banyak.*dikutip dari buku Hikmah dari Seberang (pustaka zawiyah)



Sang Kodok

   Sekelompok kodok melakukan perjalanan menembus hutan.
Dua kodok terjerumus ke dalam lubang yang dalam. kodok-kodok yang lain segera berkerumun di sekitar mulut lubang. Mereka mengamati kedalaman kubang itu, lalu berteriak kepada kodok yang sial itu bahwa mereka tidak akan pernah bisa keluar, Kedua kodok tidak mengacuhkan pendapat mereka. Mereka berdua mulai melompat-lompat untuk keluar dari lubang. Kodok-kodok yang di atas terus berteriak memberi tahu mereka berdua agar berhenti berusaha, Kodok yang satu terpengaruh ucapan mereka. Ia terjatuh dan mati. Kodok yang lain terus berusaha melompat sekuat tenaga. Sekali lagi, kumpulan kodok di atas beerteriak kepadanya agar berhenti bersusah payah. Kodok itu justru melompat lebih kuat sehingga akhirnya ia berhasil keluar dari lubang. Kodok tuli itu selamat berkat teriakan teman-temannya. Ia mengira teman-temannya terus menerus memberinya semangat agar berusaha lebih keras.

Dalam cerita ini terkandung dua pelajaran :

   1. Ucapan bersemangat kepada seseorang yang sedang putus asa dapat membangkitkan semangat orang  
       itu dan membuatnya mampu menjalani hari hari sulit.

   2. Ucapan destruktif kepada seseorang yang sedang putus asa dapat mematikannya. Karena itu, hati-hati
       dengan ucapanmu.

*dikutip dari buku Hikmah dari seberang (pustaka zawiyah)

Jumat, 20 Januari 2012

belajar photoshop

upload gambar hasil dari photosop yang amatiran ini
sebenarnya masih banyak gambar gambar yang gk di upload 

Rabu, 04 Januari 2012

Bukan kecoa (my love story) part 1

ini bukan tentang kecoa ..

tapi cerita cinta *wakkaka
dulu lucu banget saat kelas 5 SD
itu mungkin hal terkonyol dalam hidupku
saat itu masih jaman jamannya cinta nulis di surat :D
pas itu aku suka sama temen sekelas 
tau tau aku jatuh cinta *howess
temenku bersih keras untuk menyuruh aku menembak dia
yaa.... 
akhirnya ya aku nembak tp hanya pake secarik kertas yang dilipat jelek :)
keesokan harinya aku mengasikan surat itu ke temanku untuk menyampaikannya ke Dia dengan prasaan sedikit tertekan
dan akhirnya setelah pulang sekolah menunggu jawaban dan melihat Dia dari kejauhan yang memperlihatkan suratku ke temen Dia sambil senyum senyum
yasudah akhirnya aku menunggu hari esok dan yang terjadi. . . dia nerima aku
tapi ya selalu begitu saat dikelas di godain temen di olok olok dan banyak lahh . .
tp bodohnya aku saat kelas 5 sd gk bisa pacalan ! 
dan .. akhirnya ... aku putus .. ya itu rasa patah hati yang pertama kurasa ..
yaa .. begitu kisah cinta SD ku
setelah lulus SD dan melanjutkan ke SMP *ya jelaslah
[next story]

Minggu, 01 Januari 2012

Puisi yang bernilai 85 (Sirna)

Ketika waktu beroda terbalik
Kuratapi segalanya sirna ke tempat hampa
Terbelenggu dalam langit baru
Terperungkup dalam hawa baru

Kutahu api lama telah redup, tapi tidak akan padam
Memoar masa lalu mengingatkanku pada langit itu
Mengetuk pintu tua yang berada di kalbu
Dan buku-buku lama selalu menyerukan cerita masa lalu

Membuat arwah ini terhanyut dalam kehampaan
Rintikan air hujan mulai menyapu langit
Yang tersisa hanya kanvas kosong
Yang menunggu untuk ditorehkan oleh tinta yang tersisa dalam hidup

*Sok puitis haha
**Puisi dari tugas yang cuma dapat nilai 85 haha