Sabtu, 28 Januari 2012

Sang Kodok

   Sekelompok kodok melakukan perjalanan menembus hutan.
Dua kodok terjerumus ke dalam lubang yang dalam. kodok-kodok yang lain segera berkerumun di sekitar mulut lubang. Mereka mengamati kedalaman kubang itu, lalu berteriak kepada kodok yang sial itu bahwa mereka tidak akan pernah bisa keluar, Kedua kodok tidak mengacuhkan pendapat mereka. Mereka berdua mulai melompat-lompat untuk keluar dari lubang. Kodok-kodok yang di atas terus berteriak memberi tahu mereka berdua agar berhenti berusaha, Kodok yang satu terpengaruh ucapan mereka. Ia terjatuh dan mati. Kodok yang lain terus berusaha melompat sekuat tenaga. Sekali lagi, kumpulan kodok di atas beerteriak kepadanya agar berhenti bersusah payah. Kodok itu justru melompat lebih kuat sehingga akhirnya ia berhasil keluar dari lubang. Kodok tuli itu selamat berkat teriakan teman-temannya. Ia mengira teman-temannya terus menerus memberinya semangat agar berusaha lebih keras.

Dalam cerita ini terkandung dua pelajaran :

   1. Ucapan bersemangat kepada seseorang yang sedang putus asa dapat membangkitkan semangat orang  
       itu dan membuatnya mampu menjalani hari hari sulit.

   2. Ucapan destruktif kepada seseorang yang sedang putus asa dapat mematikannya. Karena itu, hati-hati
       dengan ucapanmu.

*dikutip dari buku Hikmah dari seberang (pustaka zawiyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar